
Yogyakarta – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Pandanaran Yogyakarta secara resmi membuka kesempatan bagi putra-putri terbaik bangsa untuk bergabung sebagai dosen di Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT). Rekrutmen ini merupakan bagian dari kebijakan pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang telah ditetapkan kampus guna mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.
Kebijakan pengelolaan SDM di STAI Sunan Pandanaran mengacu pada peraturan nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Agama Republik Indonesia, serta diinternalisasi dalam berbagai peraturan internal institusi. Hal ini untuk memastikan tata kelola SDM berjalan sistematis, terarah, dan berkelanjutan.
Proses rekrutmen dosen IAT merujuk pada Surat Keputusan Ketua STAI Sunan Pandanaran No. 027/SK/STAISPA/II/2015 tentang pedoman perekrutan dosen. Seleksi calon dosen meliputi tes kompetensi bidang keahlian, wawancara, serta uji micro teaching, dengan perencanaan yang dirumuskan berdasarkan analisis beban kerja dan kebutuhan penguatan keilmuan prodi.
Adapun persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh calon dosen antara lain:
- Berijazah minimal S2 sesuai bidang keahlian yang dibutuhkan.
- Memiliki IPK minimal 3,50, diutamakan cumlaude
- Memiliki sertifikat TOEFL dengan skor minimal 500.
- Memiliki sertifikat TOAFL dengan skor minimal 500.
- Mampu membaca Al-Qur’an dan kitab kuning.
- Lulus tes komitmen.
Sosialisasi pedoman rekrutmen dosen dilakukan secara terbuka melalui pimpinan prodi, wakil ketua, serta laman resmi kampus di https://isqisunanpandanaran.ac.id/, sehingga masyarakat luas dapat mengakses informasi dengan mudah.
Dengan dibukanya kesempatan ini, STAI Sunan Pandanaran berharap dapat menghadirkan dosen-dosen berkualitas yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki komitmen kuat dalam pengabdian kepada masyarakat.
